Ceramah Ramadhan Ustadz Junaidi ( Uje) : Jaga Kualitas puasamu dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa



Lhokseumawe, 16 April 2022

Sekolah SMP Negeri dua melaksanakan ceramah Ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Junaidi atau yang dikenal dengan panggilan Uje dihalaman sekolah. Uje menyampaikan tausiah dihadapan ratusan siswa SMP Negeri 2 dan juga dihadiri oleh seluruh guru. Dalam kesempatan ini, Uje menyampaikan tentang Ibadah Puasa yang merupakan salah satu dari Rukun Islam yang ke-3 yang wajib dilaksanakan oleh umat islam di bulan Ramadhan. Tidak hanya saat bulan Ramadhan saja umat islam dapat berpuasa, puasa sunnah pun bisa dilakukan di bulan-bulan lainnya seperti yang dilakukan Rasulullah dibulan syakban dan bulan yang lain. Ada sangat banyak sekali manfaat pelaksanaan ibadah puasa, terutama puasa ramadhan yang selama satu bulan penuh dilaksanakan umat islam.

Ada banyak hikmah puasa ramadhan dan fadhilahnya jika dilaksanakan kaum muslimin. Namun, ibadah puasa tidak serta merta bisa dilaksanakan. Puasa yang bernilai ibadah memiliki syarat dan bisa batal jika mengalami syarat-syarat tertentu. Berikut penjelasan mengenai ibadah puasa dan hal-hal yang bisa membatalkannya.

“Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwat, makan dan minumnya” (HR Bukhari dan Muslim)

Puasa di dalam islam berorientasi pada bentuk pembiasaan diri manusia terhadap pengendalian diri atau hawa nafsu. Untuk itu, Allah memerintahkan secara wajib kepada seluruh umat muslim agar tidak makan, minum, dan melakukan hubungan seksual yang merusak suasana pengendalian diri manusia terhadap hawa nafsunya. Tidak makan dan minum juga berhubungan suami istri adalah hal yang cukup sulit bagi mereka yang tidak mampu mengendalikan diri.

2. Melakukan Hubungan Suami Istri

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa” (QS Al-Baqarah : 187)

3. Keluarnya darah haid dan nifas

Puasa adalah salah satu larangan saat haid dalam islam, bagi kaum wanita. Para ulama mahdzab fiqh menyepakati bahwa keluarnya darah haid dan nifas membuat seorang wanita tidak boleh berpuasa. Imam Nawawi, seorang ulama hadist mengatakan bahwa, “Kaum muslimin sepakat bahwa wanita haid dan nifas tidak wajib shalat dan puasa dalam masa haid dan nifas tersebut.” (Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 3/250)

Dalam ajaran islam, wanita yang tengah mengalami haid dan nifas tidak diwajibkan puasa. Untuk itu, tidak boleh melaksanakan ibadah puasa. Jika wanita yang sedang berpuasa, lalu keluarlah darah haid dan nifas maka batal-lah puasanya. Untuk itu ia wajib untuk meng-qada atau mengganti puasanya setelah ramadhan.

4. Muntah dengan Sengaja

Muntah adalah Mengeluarkan makanan atau minuman dari purut melalui mulut. Hal ini membuat seseorang akhirnya batal berpuasa. Hal ini sebagaimana disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadist,

“Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka wajib qadha” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

Disamping menjaga dari hal-hal yang membatalkan puasa, kita juga harus menjaga dari hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa kita. Semoga ibadah puasa kita menjadikan kita menjadi manusia yang bertaqwa dan Semoga Allah menerima amalan puasa kita dan memasukkan kita ke dalam syurga Nya. 

Berikut beberapa galeri foto kegiatan ceramah Ramadhan di halaman sekolah SMP Negeri 2 Lhokseumawe














Salam Muhammad Iqbal




Share on Google Plus

About Ubay Iqbal

0 komentar:

Post a Comment