AKM : Assesment kompetensi Minimum

 

Siswa SMPN 2 Lhokseumawe mengikuti simulasi AKM


Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar peserta didik yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau berbasis paper and pencil di gantikan dengan ‘Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)’ atas dasar Hasil Rapat Terbatas Pembahasan UN, 24 MAret 2020 yang tertuang di dalam ‘Apa itu AKM? Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyeberan corona virus disease (Covid-19)‘.

Pengertian Assessment Kompetensi Minimum (AKM)

Assessment Kompetensi Minimum (AKM) adalah  penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Apa yang diukur dalam AKM?

Mutu diukur menggunakan 3 Instrumen.

  1. Asesmen Kompetensi Minimum, mengukur literasi membaca dan numerisasi sebagai hasil belajar kognitif.
  2. Surveri Karakter, mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non-kognitif.
  3. Survei Lingkungan Belajar, mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Siapa saja yang mengikuti AKM Nasional?

  1. Murid/Warga Belajar
  • Untuk persekolahan peserta adalah sampel siswa Kelas 5, 8, dan 11 (dipilih secara acak).
  • Untuk pendidikan kesetaraan peserta adalah warga belajar kelas 6, 9, 12 yang memerlukan.
  • Setiap peserta mengerjakan AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
  1. Guru

Semua guru mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.

  1. Kepala Satuan Pendidikan

Semua kepala satuan pendidikan mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.

Tujuan Asesmen Nasional

  • Literasi membaca dan numerisasi adalah dia kompetensi minimum bagi murid untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.
  • Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
  • Mengembangkan potensi murid secara utuh.
  • Asesmen nasional mendorong mengembangkan sikap, nilai (values), dan perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
  • Hasil Asesmen Nasional perlu digunakan untuk diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

Penggunaan Hasil Asesmen Nasional

  1. Pemetaan mutu sistem pendidikan
  • Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak digunakan untuk menilai prestasi peserta didik ataupun kinerja guru dan sekolah.
  • Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 diberikan kepada guru dan sekolah sebagai alat untuk melakukan evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran.
  • Murid, orangtua, gurum dan sekolah tidak perlu cemas dan tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Asesmen Nasional.
  1. Ujian Penyetaraan
  • Khusus untuk program pendidikan kesetaraan, Asesmen Nasional memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai alat pemetaan mutu dan ujian penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik yang memerluka
  • Yang digunakan sebagai ujian penyetaraan adalah AKM Literasi dan AKM Numerasi.

Pelaksanaan Asesmen Nasional

Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.

  1. Berbasis komputer dan daring
  • Asesmen Nasional dilaksanakan menggunakan komputer dan secara daring
  • Murid mengerjakan pada sesi dengan jadwal yang ditentukan dan dengan diawasi
  • Guru dan kepala satuan pendidikan mengerjakan survei secara mandiri dengan periode waktu yang cukup panjang.
  1. Koordinasi yang diperlukan
  • Pemetaan dan penyiapan komputer dan sarana pendukung.
  • Pemetaaan sekolah secara spasial untuk sharing resources
  • Penyiapan teknisi TIK terutama untuk jenjang SD.

Bentuk Pelaksanaan Asesmen

Ada dua bentuk AKM yang dilaksanakan, berikut penjelasannya;

  1. AKM Nasional
  • Berfungsi untuk mengevaluasi kualitas sistem pendidikan.
  • Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 ditentukan oleh kemdikbud.
  • Pelaksanaan terstandar oleh pusat.

Peserta AKM

  • SD/MI maksimal 30 murid.
  • SMP/MTs maksimal 45 murid.
  • SMA/SMK/MA maksimal 45 murid.
  • Semua peserta ujian Paket A/Ula-Kelas
  • Paket B/Wustha-Kelas 9 dan Paket/Ulya-Kelas 12 yang belajar di satuan pendidikan kesetaraan menjadi responden.
  1. AKM Kelas
  • Fungsi formatif untuk mehami hasil belajar individu peserta didik.
  • Peserta didik kelas 2 12 sesuai kebutuhan diagnosa guru Pelaksanaan oleh guru di kelas.

Alokasi Waktu AKM Nasional

  1. SD/MI

    Hari ke-1

  • Tes literasi 75 menit
  • Survey karakter 20 menit

Hari ke-2

  • Tes numerasi 75 menit
  • Survey lingkungan belajar 20 menit
  1. SMP/Mts/SMA/MA/SMK

Hari ke-1

  • Tes literasi 90 menit
  • Survey karakter 30 menit

Hari ke-2

  • Tes numerasi 90 menit
  • Survey lingkungan belajar 30 menit

Perbedaan AKM dan Ujian Nasional

 Aspek

Ujian Nasional

AKM, Survey Karakter, Survey Lingkungan Belajar

 Hal yang diukur

Capaian pada kompetensi kurikulum berdasarkan mata pelajaran

  • Capain kompetensi pada literasi membaca dan numerasi.
  • Karakter siswa.
  • Gambaran lingkungan belajar.

 Target Pengukuran

Semua peserta didik kelas 9 dan 12.

Semua satuan Pendidikan dengan sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11.

 Moda asesmen

Komputer dan kertas-pensil

Komputer

 Metode asesmen

Fixed test

Multistage adaptive stage

 Pelaporan

Individu dan agregat di satuan Pendidikan serta wilayah

Satuan pendidikan dan agregrat wilayah

 Fokus laporan

Pemetaan dan perbaikan pembelajaran

Perbaikan pembelajaran serta peningkatan lingkungan belajar yang kondusif

Kebutuhan pengakuan kompetensi individu

 Secara otomatis diperoleh dari hasil asesmen nasional

Peserta didik kelas 12 yang memerlukan akan mendaftarkan diri untuk AKM individu/siswa

Bentuk Soal AKM

  1. Objektif
  2. Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar)
  3. Pilihan Ganda kompleks (jawaban benar lebih dari satu)
  4. Menjodohkan
  5. Isian singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)
  6. Non-Objektif (essay)

Komponen AKM

  1. Numerisasi

    Konten

  • Bilangan
  • Pengukuran dan Geometri
  • Data dan Uncertainty
  • Aljabar

    Proses Kognitif

  • Pemahaman
  • Aplikasi
  • Penalaran

Konteks

  • Personal
  • Sosial Kultural
  • Saintifik
  1. Literasi Membaca

Konten

  • Teks Informasi
  • Teks Sastra

    Proses Kognitif

  • Menemukan informasi (Retrieve and Access)
  • Interpretasi dan integrasi
  • Evaluasi dan Refleksi

Konteks

  • Personal
  • Sosial Budaya
  • Saintifik

Demikian sekilas informasi terkait AKM yang kami kutip dari beberapa sumber:

https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/frontpage/detail

Share on Google Plus

About Ubay Iqbal

0 komentar:

Post a Comment