Pengimbasan Penerapan Pembelajaran Deep Learning di SMP Negeri 2 Lhokseumawe

 


Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan membangun budaya belajar yang lebih bermakna, SMP Negeri 2 Lhokseumawe melaksanakan kegiatan Pengimbasan Penerapan Pembelajaran Deep Learning pada Rabu, 10 September 2025. Kegiatan ini berlangsung di ruang kantor guru dan diikuti oleh seluruh pendidik SMP Negeri 2 Lhokseumawe dengan penuh antusias. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperluas pemahaman para guru tentang konsep deep learning serta menguatkan kemampuan mereka dalam menerapkan pendekatan tersebut di kelas.


Kegiatan pengimbasan ini menghadirkan empat pemateri inspiratif dari kalangan guru internal yang telah lebih dahulu mengikuti pelatihan Deep Learning Implementation Program. Materi pertama disampaikan oleh Ibu Sri Aryati, yang mengupas tuntas tentang Perubahan Mindset Guru sebagai pondasi utama dalam menciptakan pembelajaran yang mendalam. Beliau menekankan pentingnya guru untuk berani keluar dari pola lama yang hanya berorientasi pada hasil, menuju pembelajaran yang berfokus pada proses berpikir kritis, kreatif, dan reflektif.

Selanjutnya, Ibu Wirdiyawati memaparkan materi tentang Pengenalan Pembelajaran Deep Learning. Dalam sesinya, beliau menjelaskan konsep dasar deep learning yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun siswa untuk menggali makna, mengaitkan pengetahuan dengan konteks nyata, serta menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Penjelasan ini membuka wawasan baru bagi para guru untuk mengubah cara mereka merancang aktivitas belajar di kelas.

Pada sesi ketiga, Ibu Lisa Miranda, S.Pd, membahas Struktur Perencanaan Pembelajaran Deep Learning. Beliau memandu guru-guru untuk memahami bagaimana merancang tujuan pembelajaran, kegiatan, dan asesmen yang terintegrasi secara mendalam. Melalui contoh-contoh RPP dan implementasi nyata di kelas, para peserta mendapat gambaran konkret bagaimana pembelajaran deep learning dapat diterapkan tanpa harus meninggalkan karakteristik kurikulum merdeka.

Sesi terakhir dibawakan oleh Bapak Ibni Yamin, yang memaparkan tentang Assessment dalam Pembelajaran Deep Learning. Beliau menjelaskan pentingnya asesmen formatif dan sumatif yang berorientasi pada proses berpikir dan pemahaman mendalam siswa, bukan sekadar hasil akhir. Guru diajak untuk menerapkan teknik refleksi, portofolio, dan umpan balik yang konstruktif agar siswa dapat menilai dan memperbaiki pembelajarannya secara mandiri.

Kegiatan pengimbasan ini ditutup dengan sesi refleksi bersama. Para guru menyampaikan kesan dan rencana tindak lanjut untuk menerapkan deep learning dalam mata pelajaran masing-masing. Semangat kolaboratif dan antusiasme yang tampak selama kegiatan mencerminkan tekad kuat SMP Negeri 2 Lhokseumawe untuk menjadi sekolah pelopor penerapan pembelajaran mendalam. Melalui langkah ini, diharapkan semangat perubahan terus tumbuh, dan setiap guru menjadi agen transformasi yang menghadirkan pembelajaran bermakna bagi siswa.






Share on Google Plus

About Ubay Iqbal

1 komentar:

  1. Meski pelatihan pembelajaran mendalam belum semua guru mendapatkannya namun setelah disosialisasi oleh teman2 kita alhamdulillah sudah terarah

    ReplyDelete